"Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia"


“Realitas Agama pada Transisi Demokrasi yang mengacu pada fenomena-fenomena kekerasan di Indonesia

Judul Buku : Agama dan Kekerasan dalam Transisi Demokrasi di Indonesia

Penulis : Haqqul Yaqin

Penerbit : eLSAQ Press

Cetakan : pertama pada Agustus 2009

Tebal Buku : (x+196) halaman

Harga Buku : Rp. 20.000,-

Masa transisi adalah masa dimana keadaan di suatu pemerintahan dalam kondisi tidak menentu, disini yang dimaksud penulis adalah kondisi di Indonesia. Dalam kondisi serba tidak menentu itulah, agama yang seharusnya merupakan juru kedamaian, tiba-tiba muncul sebagai bagian dari fenomena-fenomena kekerasan yang terjadi di tanah air.

Pada dasarnya, semua agama adalah sama yaitu mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan kebaikan. Semua agama menolak kekerasan bahkan mengutuk segala jenis kekerasan. Hanya saja karena kurang tepatnya melihat agama dari aspek kegunaannya (utility) serta penyimpangan dari aspek-aspek lainnya yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan massal di Indonesia.

Dalam buku ini, penulis memunculkan berbagai fakta serta beberapa argumen dari para ahli yang tercantum di beberapa buku membahas tentang perjalanan agama sebagai kepercayaan bagi para pemeluknya hingga peranan agama dalam demokrasi pemerintahan di Indonesia mulai dari momen awal kemerdekaan hingga pemerintahan reformasi.

Demokrasi sebagai sistem politik yang memiliki nilai-nilai universal, mengalami masa-masa fluktuasi di Indonesia. Momentum proklamasi 17 Agustus 1945 yang seharusnya menjadi tonggak bagi rakyat Indonesia untuk bebas dari keterbelengguannya dari penjajah. Namun dalam penerapannya demokrasi terpimpin di bawah Soekarno tidak jauh berbeda dengan saat berada di bawah kuasa kolonial. Kemudian Orde Lama runtuh dan digantikan oleh lahirnya Orde Baru sebagai momentum kedua. Dengan adanya pergantian ini diharapkan dapat menata diri bangsa Indonesia untuk memperbaiki kesalahan yang telah dilakukan orde sebelumnya. Namun momentum kedua ini pun tidak dapat berfungsi maksimal. Semangat awal yang mendasarkan diri pada ideologi Pancasila berubah menjadi bentuk penindasan terhadap rakyat dengan cara mereduksi hakikat kebebasan yang dimiliki rakyat baik secara ekonomi, politik, hukum dan budaya.

Era reformasi yang menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru merupakan momentum ketiga yang saat ini dimiliki bangsa Indonesia. Namun momen ini pun belum dapat menjadi salah satu model demokrasi ideal. Di masa transisi dari Orde Baru ke Era Reformasi, agama justru menjadi pemicu tindak kekerasan. Pada masa Orde Baru, kekerasan agama merupakan bagian dari kebijakan politik. Sehingga pada masa transisi ini, kekerasan agama menjadi fenomena yang complicatied. Kekerasan yang muncul tidak lagi hanya murni sebagai persoalan agama.

Secara garis besar, penulis ingin menyampaikan aspirasinya tentang penyebab kekerasan yang muncul pada masa transisi Orde Baru - Era Reformasi merupakan imbas dari kebijakan-kebijakan pemerintah sebelumnya (Orde Baru) yang menyebabkan masyarakat tertindas secara ekonomi, politik, budaya dan agamanya sendiri. Dan penulis mengharapkan agar tatanan demokrasi di Indonesia dapat berjalan sebagaimana mestinya sehingga dapat terciptanya Masyarakat Madani.

0 komentar:


ShoutMix chat widget

Pengikut